JAMBI28TV, JAMBI – Kegiatan Khataman Al Quran bagi calon pengantin sudah menjadi salah satu tradisi luhur masyarakat Islam di sejumlah daerah di Provinsi Jambi. Tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun sebagai wujud syukur dan doa baik atas tujuan yang ingin dicapai, dengan mengharapkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pelestarian Tradisi Luhur
Tradisi Khataman Al Quran kembali dihidupkan oleh Gubernur Jambi, Al Haris, saat melepas anak keduanya, Muhammad Rifaldi, yang akan segera menikah. Gubernur Al Haris menekankan pentingnya tradisi ini sebagai bentuk tanggung jawab orang tua dalam mengantarkan anak-anak mereka untuk menyelesaikan pembacaan Al Quran sebelum memasuki jenjang pernikahan.
“Khataman Al Quran bagi calon pengantin merupakan salah satu bentuk tanggung jawab orang tua. Ini adalah cara untuk memastikan bahwa anak-anak memiliki rasa tanggung jawab dan kemampuan spiritual yang mantap sebelum menikah,” ujar Gubernur Al Haris.
Manfaat Spiritual dan Sosial
Tradisi Khataman Al Quran ini dinilai baik untuk dilestarikan oleh masyarakat. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi ini juga diharapkan dapat memperkuat spiritualitas dan moral calon pengantin, mempersiapkan mereka untuk membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.
Gubernur Al Haris berharap melalui Khataman Al Quran, putranya dapat membangun keluarga yang bahagia, sakinah, mawadah, warahmah. “Semoga tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat Jambi dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Acara Khataman Al Quran
Kegiatan Khataman Al Quran untuk anak kedua Gubernur Jambi, Al Haris, yang mengundang masyarakat, dilaksanakan di kediaman pribadinya di kawasan Ibrahim, Kota Jambi. Acara ini dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar yang turut mendoakan keberkahan bagi calon pengantin.
Dengan dihidupkannya kembali tradisi Khataman Al Quran bagi calon pengantin, diharapkan masyarakat Jambi dapat terus menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang. Tradisi ini tidak hanya memperkaya budaya lokal tetapi juga memperkuat ikatan spiritual dan moral dalam membangun keluarga yang harmonis dan sejahtera.
Reporter: Artha