JAMBI28.TV, JAMBI – Tomi Mandala Putra (27) percaya bahwa cinta sejati menuntut pengorbanan. Demi mewujudkan kehidupan bersama kekasihnya, ia rela melepas motor kesayangannya untuk menambah biaya pernikahan.
Namun, kenyataan pahit justru menghantam harapannya.
Pada Kamis (15/05/2025), warga Desa Tantan, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi ini memutuskan menjual motornya melalui platform marketplace di Facebook. Tujuannya sederhana—membeli kendaraan yang lebih hemat sekaligus menabung untuk hari pernikahan.
Seorang pria bernama Adit menunjukkan minat dan mengajak bertemu langsung. Mengira ini sebagai langkah maju menuju masa depan yang diimpikan, Tomi bersama sang kekasih mendatangi lokasi yang telah disepakati di kawasan Pattimura, Telanaipura, Kota Jambi pada keesokan harinya.
Tepatnya di lorong H. Leman RT. 26, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura, pertemuan berlangsung pada Jumat (16/05/2025) sekitar pukul 10.28 WIB.
Di sana, Adit meyakinkan bahwa rumah yang dijadikan tempat transaksi adalah milik bibinya, yang saat itu sedang menjemput anaknya di sekolah. Merasa percaya, Tomi pun memberikan motornya agar bisa dicoba oleh calon pembeli itu. Tidak ada kecurigaan, hanya keyakinan bahwa semuanya akan berjalan baik.
Namun hanya dalam hitungan detik, Adit tancap gas dan menghilang di tikungan. Tomi hanya bisa terdiam sejenak, lalu mencoba mengejar—namun sia-sia, pelaku sudah menghilang tanpa jejak.
Dengan perasaan hancur, ia kembali ke lokasi di mana kekasihnya masih menunggu dengan harapan bahwa itu hanya kesalahan kecil. Sayangnya, kenyataan menunjukkan bahwa motornya benar-benar telah dibawa kabur, dan impiannya pun ikut terguncang.
Harapan kembali muncul saat ia mengetahui bahwa rumah di seberang tempat kejadian memiliki CCTV. Tomi pun memberanikan diri meminta izin untuk melihat rekaman. Wajah pelaku terekam jelas dan menjadi bukti penting yang langsung ia bawa ke kantor polisi.
“Saya hanya ingin keadilan. Ini bukan cuma soal motor, tapi tentang harapan yang direnggut dalam sekejap,” ujar Tomi dengan nada penuh emosi.
Usai sholat Jumat, ia mendatangi Polsek Telanaipura untuk melapor. Dalam langkahnya itu, ia tidak hanya membawa bukti, tapi juga kepercayaan bahwa di balik cobaan ini, kebenaran akan menemukan jalannya. (*)