JAMBI28.TV, JAMBI – Operasi Patuh Siginjai 2025 yang dilaksanakan oleh Polda Jambi dan seluruh jajarannya resmi berakhir. Operasi ini berlangsung selama dua minggu, dimulai pada 14 Juli hingga 27 Juli 2025.
Sepanjang pelaksanaan operasi tersebut, tercatat 11 korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2024 yang mencatat delapan korban meninggal dunia.
Sementara itu, pelanggaran lalu lintas berbasis Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) tercatat sebanyak 35 kasus, menunjukkan penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 53 perkara.
Berikut adalah jumlah tilang yang dikeluarkan oleh masing-masing Polres dan Polresta selama masa operasi:
- Polresta Jambi: 941 tilang
- Polres Bungo: 680 tilang
- Polres Tebo: 678 tilang
- Ditlantas Polda Jambi: 666 tilang
- Polres Muaro Jambi: 645 tilang
- Polres Batanghari: 566 tilang
- Polres Merangin: 550 tilang
- Polres Tanjab Barat: 538 tilang
- Polres Kerinci: 479 tilang
- Polres Sarolangun: 478 tilang
- Polres Tanjab Timur: 402 tilang
Dirlantas Polda Jambi, Kombes Pol Adi Benny Cahyono, menyampaikan bahwa jumlah kecelakaan pada 2025 meningkat menjadi 20 kasus, dibandingkan tahun sebelumnya.
Wilayah dengan kasus kecelakaan tertinggi adalah Polres Muaro Jambi, mencatat tujuh kejadian. Rinciannya sebagai berikut:
- Polres Muaro Jambi: 7 kasus; 4 meninggal dunia, 4 luka ringan
- Polres Batanghari: 3 kasus; 3 meninggal dunia, 1 luka ringan
- Polres Sarolangun: 3 kasus; 2 meninggal dunia, 3 luka berat
- Polres Bungo: 3 kasus; 2 meninggal dunia, 1 luka berat, 3 luka ringan
- Polresta Jambi: 4 kasus; seluruh korban mengalami luka ringan
Dalam keterangannya pada Senin, 28 Juli 2025, Kombes Pol Adi Benny menekankan pentingnya kesadaran berlalu lintas di masyarakat. Ia mengingatkan, meskipun Operasi Patuh telah selesai, masyarakat tetap harus mematuhi peraturan demi keselamatan semua pihak.