JAMBI28.TV, JAMBI – Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), PT Wirakarya Sakti (WKS), unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Group, menyiagakan Regu Pengendali Kebakaran (RPK) di seluruh distrik wilayah operasionalnya di Provinsi Jambi.
Fire Preparation Head PT WKS, Agus Sibarani, mengatakan khusus di Distrik 7, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur, telah disiagakan 30 anggota RPK lengkap dengan peralatan modern. Para personel bertugas menjaga kawasan konsesi seluas 33 ribu hektare melalui patroli darat, air, dan udara.
“Penempatan tim RPK tergantung luas lahannya yang kami terapkan karena luasan lahan milik PT WKS berbeda-beda di Provinsi Jambi,” kata Agus, Senin (25/8/2025).
Peralatan yang digunakan meliputi menara pantau portabel setinggi 15 meter, menara permanen setinggi 30 meter, kendaraan roda dua, mobil patroli, airboat, hingga drone untuk pemantauan udara. Seluruh anggota RPK juga dibekali kemampuan teknis sesuai peralatan yang digunakan.
Agus menambahkan, pencegahan karhutla tidak hanya dilakukan melalui personel dan peralatan, tetapi juga lewat strategi Integrated Fire Management yang mencakup sosialisasi ke masyarakat, edukasi ke sekolah, hingga pemasangan plang larangan membakar lahan.
“Internal perusahaan juga kami latih agar tahu bagaimana mengantisipasi kebakaran serta memadamkan api secara cepat. Bahkan karyawan di distrik wajib siaga sesuai status Fire Danger Rating System (FDRS). Jika sudah level kuning atau merah, laporan kondisi wilayah wajib disampaikan ke Situation Room setiap 30 menit,” jelasnya.
Patroli pencegahan juga mencakup radius hingga 5 kilometer di luar konsesi. PT WKS memberdayakan Masyarakat Peduli Api (MPA) dari desa sekitar dengan merekrut 15 orang per desa yang aktif melaporkan kondisi wilayah melalui grup WhatsApp setiap jam. “MPA ini menjadi mitra penting kami di lapangan karena mereka paling tahu kondisi sekitar,” tambah Agus.
Perkuat Antisipasi Lewat Operasi Modifikasi Cuaca
Selain membentuk RPK, APP Group bersama PT WKS juga terlibat dalam Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jambi. Humas PT WKS, Taufik Qurochman, menjelaskan kegiatan ini dilakukan bersama BMKG, TNI Angkatan Udara, BPBD, dan sejumlah pemangku kepentingan.
OMC berlangsung sejak 10 hingga 19 Agustus 2025 dengan menggunakan pesawat TNI AU yang menaburkan 1.600 kilogram garam ke awan dalam dua sortie penerbangan per hari.
“Operasi ini terbukti menurunkan jumlah titik api di sejumlah wilayah Jambi yang rawan karhutla sekaligus menjaga vegetasi dan lapisan gambut tetap basah sehingga tidak mudah terbakar,” ujar Taufik.
Dengan kombinasi patroli darat, udara, serta teknologi OMC, APP Group menegaskan komitmennya untuk memperkuat langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi. (Tim)