JAMB28TV, BATANGHARI – Pemerintah Kabupaten Batanghari, Jambi, menuai sorotan publik setelah Bupati Batanghari menerima sejumlah penghargaan bergengsi, sementara di sisi lain gaji perangkat desa dan da’i dilaporkan tak kunjung cair selama berbulan-bulan.
Pada Agustus hingga September 2025, Bupati Batanghari menerima berbagai penghargaan, di antaranya Pemimpin Daerah Award dari iNews, Baznas Award, serta penghargaan kategori Pendukung Kegiatan UMKM dan Pariwisata.
Namun, realita di lapangan justru berbanding terbalik. Sejumlah perangkat desa di Batanghari mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji yang mereka alami.
“Kami menjadi garda terdepan dalam pelayanan masyarakat, tetapi gaji yang seharusnya hak kami tidak kunjung disalurkan,” ujar salah seorang perangkat desa yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi ini memunculkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat terkait keselarasan antara pencapaian formal pemerintah daerah dan kesejahteraan internal aparatur.
Menurut pengamat, keterlambatan pembayaran gaji bisa dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari persoalan teknis pengelolaan keuangan, hingga alokasi anggaran yang tidak tepat sasaran. Jika tidak segera diatasi, hal ini dikhawatirkan berdampak negatif terhadap kinerja perangkat desa dan kualitas pelayanan publik.
“Gaji yang tidak lancar bukan hanya menurunkan semangat kerja, tetapi juga mengganggu kehidupan pribadi perangkat desa yang sangat bergantung pada penghasilan bulanan untuk kebutuhan sehari-hari,” keluh seorang perangkat desa lainnya.
Masyarakat menilai pemerintah daerah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola anggaran, menata prioritas secara tepat, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan keuangan daerah. (Ilham)