JAMBI28.TV, JAMBI – Insiden pencurian minyak mentah dari jalur trunk line milik Pertamina EP Field Jambi yang terjadi pada Rabu dini hari (24/9/2025) kembali memunculkan kekhawatiran serius mengenai keamanan energi nasional. Yang mengejutkan, dari lima pelaku yang diamankan di lokasi kejadian di KM 12 Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian aktif.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Yunianto, menanggapi dengan nada prihatin, menekankan pentingnya menjaga integritas aparat dalam pengamanan objek vital nasional. Ia menyebut bahwa setiap barel minyak memiliki nilai strategis dalam mencapai target produksi nasional, sehingga pelanggaran seperti ini berdampak langsung terhadap stabilitas energi dan keselamatan masyarakat.
“Illegal tapping bukan hanya tindak kriminal biasa, tetapi pelanggaran serius terhadap kedaulatan energi negara dan keselamatan publik,” tegas Yunianto dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025).
Aksi ilegal ini berhasil digagalkan berkat kepekaan tim keamanan Pertamina EP Jambi yang melakukan pemantauan berkala. Mereka mencurigai aktivitas mencurigakan di sekitar jalur pipa sejak pukul 22.30 WIB, hingga akhirnya melakukan penyergapan sekitar pukul 22.45 WIB.
Dalam operasi tersebut, diamankan berbagai alat bukti yang digunakan untuk mengakses minyak secara ilegal, termasuk selang, kran tapping, kendaraan, serta identitas pelaku.
Lebih lanjut, Yunianto menegaskan komitmen kuat antara KKKS dan para pemangku kepentingan dalam menjalankan operasional secara patuh terhadap prosedur dan regulasi. Ia mengapresiasi kerja cepat tim lapangan serta sinergi dengan aparat yang masih menjunjung hukum.
Sementara itu, para pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polsek Mestong untuk proses hukum lebih lanjut. Kejadian ini sekaligus menjadi peringatan bahwa sistem pengamanan objek vital harus terus diperkuat, tidak hanya secara teknis, tetapi juga dari sisi integritas SDM yang terlibat.