JAMBI28.TV, BATANGHARI — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 menjadi momen istimewa bagi Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Batanghari, Kiai Andri, S.P.. Tahun ini, ia berkesempatan hadir langsung dalam upacara peringatan yang digelar di Pondok Pesantren Zulhijjah, tempat ia menimba ilmu agama saat remaja.
Seperti diketahui, setiap tahunnya pemerintah Republik Indonesia menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan ini merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap perjuangan para kiai dan santri yang berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Upacara di Ponpes Zulhijjah berlangsung khidmat, diikuti oleh ratusan santri, guru, serta tokoh masyarakat setempat. Nuansa kebersamaan dan semangat perjuangan tampak menyelimuti seluruh rangkaian acara, yang turut diwarnai dengan pembacaan ikrar santri dan doa bersama untuk para pejuang bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Andri menyampaikan pesan penting kepada para santri agar terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
“Seiring perkembangan zaman, santri tidak hanya dituntut untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga harus melek informasi dan teknologi. Di era modern ini, santri harus serba bisa — kuat dalam iman, luas dalam wawasan, dan cerdas dalam teknologi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa santri masa kini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga warisan perjuangan para ulama dan kiai terdahulu dengan cara berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa.
Peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Zulhijjah tahun ini tidak hanya menjadi ajang refleksi sejarah, tetapi juga momentum memperkuat peran santri sebagai pelopor kemajuan umat dan penjaga moral bangsa di tengah tantangan zaman modern. (Ilham)