JAMBI28.TV, JAMBI – APP Group melalui unit usahanya, PT Wirakarya Sakti (WKS), bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), TNI Angkatan Udara, BPBD, dan para pemangku kepentingan lainnya memulai pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang ditandatangani pada Juni 2025 lalu, dan menjadi langkah nyata dalam mendukung upaya pemerintah mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di musim kemarau tahun ini.
Seremoni pelepasan operasi digelar hari ini di Posko OMC, Bandara Sultan Thaha, Jambi, yang akan menjadi pusat koordinasi selama 10 hari pelaksanaan penyemaian awan berbasis bahan higroskopis (garam). Teknologi ini digunakan untuk meningkatkan potensi hujan, menambah cadangan air, dan menjaga kelembaban lahan di wilayah rawan kebakaran.
“Hari ini kita melaksanakan pelepasan kegiatan OMC di Jambi dengan pesawat dari TNI Angkatan Udara. Berdasarkan permohonan BMKG, operasi dimulai sejak 10 Agustus sampai 19 Agustus 2025. Kemarin sudah kita tebar 1.600 kg garam dan hari ini akan dilaksanakan lagi dua sorti penerbangan dengan jumlah yang sama. Ini adalah bagian dari dukungan kami untuk membantu pelaksanaan OMC di wilayah prioritas,” kata Dansatgas Karhutla Brigjen TNI Heri Purwanto.
Program ini juga merupakan bagian dari rangkaian operasi OMC nasional yang tengah dilakukan BMKG di berbagai daerah rawan karhutla, termasuk Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara. Setiap hari, tim gabungan memantau data cuaca, kelembaban tanah, dan pergerakan awan untuk memastikan penyemaian awan dilakukan secara tepat sasaran.
“Pelaksanaan OMC berlangsung tanggal 10 sampai 19 Agustus 2025 dengan dukungan dari PT Wirakarya Sakti (APP Group) yang pelaksanaannya maksimal dua sorti penerbangan setiap hari. Setiap sorti membawa 800 kg garam, jadi total 1.600 kg per hari kita sebar di wilayah target OMC, terutama lahan gambut di Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, dan Musi Banyuasin. Wilayah ini sangat rawan karena tinggi muka air tanahnya tercatat minus 60 hingga minus 80 cm. Kondisi seperti ini perlu diantisipasi agar kelembaban lahan tetap terjaga dan kebakaran bisa dicegah,” ujar Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Edison Kurniawan.
Sejalan dengan itu, APP Group menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari kolaborasi ini, tidak hanya untuk melindungi area operasionalnya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap upaya pencegahan karhutla secara nasional.
“APP Group melalui PT Wirakarya Sakti mendukung penuh upaya pemerintah dalam pencegahan karhutla. Operasi Modifikasi Cuaca ini adalah bukti kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat demi melindungi lingkungan, menjaga kesehatan publik akibat kebakaran. Kami berharap sinergi seperti ini terus diperkuat di masa mendatang,” ujar Direktur Utama PT Wirakarya Sakti, Didi Harsa.
Sejak 2021, APP Group mengintegrasikan OMC ke dalam strategi Integrated Fire Management yang mencakup pencegahan, kesiapsiagaan, deteksi dini, hingga respons cepat. Dukungan terhadap pelaksanaan OMC di Jambi dan Sumatera Selatan tahun ini menegaskan peran APP Group sebagai mitra aktif pemerintah dalam mewujudkan target nol kebakaran dan menjaga keberlanjutan lingkungan. (Tim)