JAMBI28.TV, JAMBI – Sebuah video yang memperlihatkan perjuangan sejumlah guru menyeberangi sungai menggunakan jembatan gantung yang rusak di Jambi sempat menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat empat orang guru dengan raut wajah cemas tengah menunggu giliran melintasi jembatan yang berlubang cukup besar di bagian tengahnya.
Beberapa papan lantai jembatan telah hilang, menyisakan tali seadanya sebagai pegangan saat menyeberang.
Aksi para guru tersebut menuai simpati warganet karena menunjukkan dedikasi mereka demi mengajar meskipun harus menghadapi risiko keselamatan. Diketahui, para guru itu berasal dari SDN 117 Merangin, Provinsi Jambi.
Namun, belakangan para guru tersebut menyampaikan permintaan maaf atas video yang telah tersebar luas. Dalam sebuah unggahan akun Instagram @lambe_turah, mereka menjelaskan bahwa video tersebut diambil hanya untuk dokumentasi pribadi, bukan untuk menyudutkan pihak manapun.
Mereka menyebut, saat itu jembatan sedang dalam tahap perbaikan dan mereka terpaksa melewatinya untuk menuju lokasi ujian sementara di madrasah, karena akses menuju sekolah utama tidak dapat dilalui.
Peristiwa itu terjadi ketika ujian akhir untuk siswa kelas 6 sedang berlangsung. Salah satu guru menyampaikan permohonan maaf kepada pihak desa, Pemerintah Kabupaten Merangin, serta Gubernur Jambi atas tersebarnya video tersebut.
“Kami mohon maaf kepada pemerintah desa, Bapak Bupati, dan Bapak Gubernur. Video itu tidak bertujuan untuk menyudutkan pihak mana pun, hanya sebagai bagian dari pengalaman pribadi kami,” ujar salah seorang guru dalam video klarifikasi.
Video permintaan maaf tersebut juga viral dan menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mempertanyakan mengapa para guru harus meminta maaf, bahkan menduga bahwa mereka mendapat tekanan akibat video dokumentasi pribadi yang menjadi sorotan publik.