JAMBI28.TV, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, menyampaikan duka mendalam atas musibah banjir yang melanda Kota Jambi pada Jumat sore (12/12/2025), yang mengakibatkan seorang bocah perempuan bernama Aisyah berusia empat tahun meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus.
“Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Kota Jambi, kami sangat berduka. Ananda kita ini masih berusia sekitar lima tahun, belum punya dosa. Tanpa hisab langsung masuk surga. Insyaallah,” ujar Maulana pada Sabtu, (13/12/2025) usai sholatkan jenazah Aisyah.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian korban, mulai dari Damkartan, Basarnas, hingga TNI dan Polri.
“Kami berterima kasih kepada seluruh tim dari Damkartan, Basarnas, TNI/Polri. Apresiasi juga kepada Pak Kapolresta Jambi yang turun langsung ke lapangan,” katanya.
Maulana menjelaskan, saat peristiwa terjadi dirinya sedang berada di luar daerah dalam rangka menyerahkan bantuan bencana. Meski demikian, ia memastikan seluruh tim bergerak cepat melakukan pencarian.
“Saya kebetulan saat kejadian sedang dalam perjalanan dari Padang menyerahkan bantuan bencana. Kami meminta seluruh tim untuk bekerja keras, terlebih situasi sudah malam dan masih ada rintik hujan. Alhamdulillah semua bekerja maksimal dan korban ditemukan tadi pagi,” ujarnya.
Wali Kota berharap keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut. Ia juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat peringatan cuaca ekstrem masih dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Yang paling penting bagi seluruh masyarakat Kota Jambi, kami menyampaikan bahwa peringatan dari BMKG terkait bencana hidrometeorologi, cuaca kita masih sangat ekstrem. Akan ada potensi hujan dengan intensitas tinggi disertai angin, petir, dan sebagainya,” katanya.
Menurut Maulana, Pemkot Jambi bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) telah mengecek kesiapan personel serta sarana dan prasarana. Namun, ia menegaskan bahwa peran aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan.
“Kami membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat. Saya juga sudah meminta lurah bersama forum RT dan seluruh ketua RT untuk bergotong royong membersihkan drainase di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, saluran air harus dijaga agar tidak tersumbat sampah sehingga debit air tidak berkurang dan tidak menimbulkan genangan maupun luapan air ke permukiman warga.
“Kalau ada sampah supaya diambil, sehingga tidak terjadi peluapan air yang dapat menggenangi rumah dan permukiman warga,” katanya.
Selain itu, Wali Kota Jambi secara khusus mengimbau para orang tua agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat cuaca ekstrem.
“Yang paling penting, kepada seluruh orang tua mohon ditingkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak agar tidak bermain di sekitar drainase, got, dan lainnya. Semoga hal ini tidak terulang lagi,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, bocah perempuan berinisial A (4) dilaporkan hanyut di selokan dekat rumahnya di RT 45, Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan Kota Baru, Jumat (12/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB, saat hujan deras mengguyur Kota Jambi.
Korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, atau sekitar lima kilometer dari lokasi awal kejadian.
“Korban ditemukan meninggal dunia kurang lebih lima kilometer dari lokasi kejadian,” kata Dantim Kantor SAR Jambi, Djunianto.
Korban ditemukan tersangkut di semak-semak saluran air di RT 14, Jalan Sunan Bonang, Kelurahan Simpang III Sipin. Jenazah korban telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka, sementara operasi SAR resmi ditutup setelah korban ditemukan. (Tim)














































