JAMBI28TV, BATANGHARI – Warga Desa Sungai Buluh, Kabupaten Batanghari, dilanda keresahan akibat pencemaran limbah di aliran anak sungai yang melintas di wilayah mereka. Limbah yang diduga berasal dari aktivitas perusahaan di sekitar desa tersebut telah menimbulkan berbagai dampak lingkungan serius, mulai dari matinya ikan-ikan, bau busuk yang menyengat, hingga terganggunya aktivitas warga.
Menurut warga, limbah itu mencemari air sungai yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat untuk mandi, mencuci, dan aktivitas rumah tangga lainnya.
“Ya bang, kalau limbah itu turun, air anak sungai jadi keruh dan tercemar. Ikan-ikan langsung mati. Sekarang makin hari makin parah,” kata Rama, salah satu warga Sungai Buluh, kepada Jambi28TV, Senin (8/7/2025).
Rama juga menyebut bahwa sejak hadirnya aktivitas perusahaan di kawasan tersebut, kualitas air sungai deras mengalami penurunan drastis. Warga pun terpaksa menghentikan penggunaan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari karena khawatir dampaknya terhadap kesehatan.
“Kami dulu mandi dan nyuci di sini. Tapi sejak ada perusahaan itu, kami sudah tidak berani pakai air sungai lagi. Kami minta dinas terkait turun tangan, jangan sampai ini dibiarkan berlarut-larut. Kami warga harus mengadu ke mana lagi?” ujarnya dengan nada kecewa.
Warga mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batanghari untuk segera mengambil tindakan konkret. Mereka menilai instansi terkait terkesan lamban dan tidak responsif terhadap keluhan masyarakat.
“Kami butuh kejelasan dan tindakan nyata. Jangan sampai dinas lingkungan hidup hanya diam dan seolah menutup mata. Ini menyangkut keselamatan warga dan kelestarian lingkungan,” tegas warga lainnya.
Tim Jambi28TV mencoba melakukan konfirmasi langsung ke kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batanghari, khususnya ke bagian Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Namun saat didatangi, pejabat terkait tidak berada di tempat.
“Saat ini bapak sedang berada di luar kantor,” ujar salah seorang staf kepada tim media. Hingga berita ini di terbitkan DLH terkesan menghindar dari awak media. (Ilham)