JAMBI28TV, JAMBI – Kenaikan inflasi di Provinsi Jambi untuk perhitungan bulan April 2024 mencapai 3,93 persen, dipicu oleh tingginya inflasi di Kabupaten Kerinci yang mencapai 6,09 persen. Hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jambi, yang segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah tersebut.
Gubernur Jambi, Al Haris, menyatakan bahwa untuk menangani kenaikan inflasi ini, Pemprov Jambi akan menginisiasi pembentukan Toko Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kerinci. Selain itu, pemerintah daerah setempat didorong untuk segera menyiapkan lahan guna pembangunan gudang Bulog. Langkah ini ditekankan oleh Gubernur usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi secara nasional bersama Kementerian Dalam Negeri.
“Toko TPID yang direncanakan akan didirikan di Pasar Siulak, serta pembangunan gudang Bulog, bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan berbagai komoditas bahan pokok,” ujar Al Haris.
Gubernur menambahkan bahwa memastikan ketersediaan pasokan merupakan langkah krusial dalam penanganan lonjakan harga bahan pangan yang menjadi penyebab utama inflasi. Berdasarkan hasil evaluasi pemerintah, tingginya inflasi di Kerinci terjadi karena banyak petani menjual hasil panennya ke luar daerah, sehingga pasokan di dalam daerah sangat berkurang. Selain itu, bencana alam juga turut berkontribusi terhadap kenaikan inflasi.
Sementara itu, dua daerah lainnya yang menjadi acuan angka inflasi Provinsi Jambi, yaitu Kota Jambi dan Kabupaten Bungo, dilaporkan memiliki inflasi yang stabil.
Langkah-langkah yang diambil Pemprov Jambi diharapkan dapat menstabilkan kembali kondisi inflasi, terutama di Kabupaten Kerinci, dan memastikan ketersediaan bahan pokok di wilayah tersebut. Upaya ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah demi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap dapat mengendalikan inflasi dan memastikan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi dengan harga yang stabil,” tutup Al Haris.
Reporter: Artha