JAMBI28TV, KOTA JAMBI – Sutradara film “Cinta Tak Pernah Salah,” Boy Horizontal, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta semua pihak yang telah terlibat dalam proses penggarapan film tersebut. Melalui film ini, Boy Horizontal berupaya melatih anak-anak lokal Jambi untuk lebih mengenal dunia perfilman, khususnya dalam bermain dengan kamera dan seni peran. Hal ini disampaikannya saat menggelar konferensi pers film Cinta Tak Pernah Salah di Taman Budaya Jambi, Rabu malam (10/7/2024).
“Bagaimana mereka berlatih, saya memberikan pembelajaran. Semua proses diajarin, mengenal sebuah karakter, bagaimana kita memainkan sebuah peran yang diatur oleh sutradara. Di film, seni peran diatur atau sutradara yang meramu bagaimana sebuah film,” ujar Boy Horizontal.
Boy Horizontal merasa bangga dapat melibatkan bakat-bakat lokal dalam produksi filmnya. Film “Cinta Tak Pernah Salah” sendiri mengisahkan tentang persahabatan yang terjalin sejak masa kecil hingga mengalami berbagai polemik, namun berakhir dengan kebahagiaan. Film ini juga mengandung pesan edukasi tentang pacaran yang sehat dan bertanggung jawab, sebuah tema yang relevan untuk para remaja masa kini.
Adapun, alasan utama Boy Horizontal memilih Jambi sebagai lokasi produksi film adalah karena dirinya memiliki keluarga di Jambi. Meskipun sering bepergian ke Jakarta sebagai seniman, ia merasa ada tanggung jawab untuk mengembangkan bakat lokal di kampung halamannya di Jambi.
“Kalau di Jakarta untuk ikut sekolah akting butuh puluhan juta. Di Jambi, saya mencoba kerjasama dengan taman budaya Jambi sehingga para pemain mendapatkan pelatihan peran secara gratis,” ujar Boy Horizontal.
Film “Cinta Tak Pernah Salah” Angkat Budaya Jambi
Film “Cinta Tak Pernah Salah” tidak hanya menghadirkan kisah cinta yang menarik, tetapi juga mengangkat sisi budaya Jambi dalam setiap adegannya. Lokasi produksi yang dipilih, seperti Candi Muaro Jambi, menambah keunikan dan kekayaan budaya yang ditampilkan dalam film. Menurut Boy Horizontal, film ini memiliki makna bahwa cinta tidak pernah salah, dan dengan cinta, seseorang dapat mencapai kebahagiaan sejati.
Keterlibatan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Disbudpar dalam mendukung produksi film ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah mendukung pengembangan industri kreatif dan perfilman di daerah. Pelatihan yang diberikan secara gratis kepada anak-anak muda Jambi juga merupakan upaya positif dalam mengembangkan bakat-bakat lokal dan memberikan mereka kesempatan untuk terjun ke dunia perfilman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, Imron Rosyadi, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dipilihnya Jambi sebagai lokasi syuting film ini. Yang menarik, produksi film ini dilakukan tanpa dukungan biaya dari pemerintah, menunjukkan keberanian dan tekad kuat dari tim produksi.
“Film ‘Cinta Tak Pernah Salah’ banyak menampilkan konten lokal. Terima kasih, hampir 90 persen pemainnya berasal dari Jambi. Mereka telah dilatih selama lebih kurang satu bulan karena semua proses harus dilalui, tidak ada yang instan,” ujar Imron Rosyadi dengan penuh kebanggaan.
Film ini menjadi sorotan bukan hanya karena kontennya yang kaya akan budaya lokal, tetapi juga karena melibatkan banyak talenta lokal. Hampir 90 persen pemain dalam film ini adalah putra-putri daerah Jambi yang telah melalui proses pelatihan intensif selama satu bulan. Pelatihan ini diberikan secara gratis, sebuah langkah yang sangat diapresiasi oleh masyarakat setempat.
“Ini adalah kebanggaan bagi kami di Jambi karena anak-anak kami mendapat pelatihan gratis tanpa biaya. Saya berpesan kepada mereka untuk serius dalam menjalani proses ini. Film ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang pendidikan dan pembelajaran bagi para pemeran,” tambah Imron Rosyadi.
Imron Rosyadi berharap, keterlibatan anak-anak muda dalam film ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal. Ia juga mengingatkan bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan instan, melainkan harus melalui proses yang panjang dan penuh dedikasi.
“Film ini adalah awal dari tumbuh kembang anak-anak Jambi di industri perfilman. Mereka tidak hanya belajar akting, tetapi juga memahami dan mencintai budaya mereka sendiri,” tutupnya.
Film “Cinta Tak Pernah Salah” akan diproduksi selama satu Minggu, mulai dari 11 sampai 16 Juli 2024 mendatang. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, industri perfilman di Jambi diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan seni dan budaya di Indonesia. (Agus)