JAMBI28TV, BATANG HARI – Jalan penghubung yang melintasi lima desa, yakni Desa Bajubang Laut, Desa Sungai Baung, Desa Aro, Desa Singoan, dan Desa Olak, semakin rusak parah akibat truk bermuatan berat yang melebihi kapasitas jalan. Meskipun jalan ini baru dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran mencapai 13,6 miliar rupiah untuk mendukung kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional (PWN), kondisinya kini memprihatinkan dengan puluhan titik jalan berlubang.
Warga setempat menyuarakan kekecewaannya terhadap kurangnya tindakan dari aparat penegak hukum (APH) maupun pemerintah terkait kerusakan jalan ini.
“Setiap hari, ratusan truk bermuatan pasir dan kerikil melintas di jalan ini, dan tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang,” ungkap seorang warga.
Lubang-lubang di jalan tersebut mencapai kedalaman 30 hingga 50 sentimeter dan kerap tergenang air saat musim hujan, membuat jalan semakin sulit dilalui. Warga khawatir jika jalan ini terus dibiarkan rusak, perbaikannya akan memakan waktu lama.
Seorang warga lainnya, Ed, yang melintasi jalan ini setiap hari, menyatakan kekhawatirannya tentang dampak truk pengangkut pasir dan kerikil dari galian C yang diduga belum memiliki izin resmi dari dinas terkait seperti Lingkungan Hidup, ESDM, dan lainnya.
“Kami berharap pemerintah atau APH segera mengambil tindakan tegas, apalagi banyak anak sekolah, guru, dan petani yang menggunakan jalan ini setiap hari,” pungkasnya. (Ilham)