JAMBI28TV, JAMBI – Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina sebagai bagian dari mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan lingkungan vagina. Namun, ada kalanya keputihan menjadi tidak normal, salah satunya jika berbusa. Keputihan berbusa bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan tertentu. Penting untuk memahami penyebab, gejala yang menyertainya, serta cara penanganannya.
Apa Itu Keputihan Berbusa?
Keputihan berbusa adalah kondisi di mana cairan keputihan memiliki tekstur berbuih atau berbusa. Biasanya, ini juga disertai dengan perubahan warna, bau, atau gejala lain seperti gatal atau rasa tidak nyaman di area vagina. Dalam keadaan normal, keputihan tidak berbau menyengat, memiliki warna bening atau putih susu, dan tidak menyebabkan iritasi.
Keputihan berbusa biasanya disebabkan oleh infeksi atau ketidakseimbangan mikroorganisme di vagina.
Penyebab Keputihan Berbusa
- Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Ini adalah penyebab paling umum keputihan berbusa. Infeksi ini biasanya ditandai dengan:- Keputihan berbusa berwarna kekuningan atau kehijauan.
- Bau tidak sedap.
- Gatal, perih, atau iritasi di area vagina.
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
- Infeksi Jamur atau Bakteri
Infeksi jamur seperti kandidiasis atau infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis juga bisa menyebabkan keputihan tidak normal, meskipun jarang berbusa. Gejalanya dapat bervariasi tergantung jenis infeksi. - Reaksi Alergi atau Iritasi
Penggunaan produk tertentu, seperti sabun yang mengandung pewangi, pelumas, atau kondom lateks, dapat memicu iritasi yang mengakibatkan keputihan berbusa. - Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan kadar hormon, misalnya akibat kehamilan, menopause, atau penggunaan pil kontrasepsi, bisa memengaruhi produksi dan karakteristik keputihan. - Penyakit Menular Seksual Lainnya
Selain trikomoniasis, penyakit menular seksual lain seperti gonore atau klamidia dapat menyebabkan perubahan pada keputihan, meskipun berbusa jarang ditemukan pada kondisi ini.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Keputihan berbusa sering kali disertai dengan gejala tambahan, seperti:
- Bau tidak sedap, seperti bau amis.
- Perubahan warna keputihan, seperti kekuningan, kehijauan, atau abu-abu.
- Gatal atau rasa terbakar di area vagina.
- Nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
- Pembengkakan atau kemerahan di sekitar vagina.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Diagnosa dan Pemeriksaan
Untuk menentukan penyebab keputihan berbusa, dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah berikut:
- Riwayat Kesehatan: Dokter akan menanyakan gejala yang Anda alami serta riwayat kesehatan atau hubungan seksual Anda.
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan area vagina untuk mencari tanda-tanda iritasi atau infeksi.
- Tes Laboratorium: Sampel keputihan akan diambil dan dianalisis di laboratorium untuk mendeteksi keberadaan bakteri, jamur, atau parasit penyebab infeksi.
Cara Penanganan Keputihan Berbusa
Pengobatan untuk keputihan berbusa bergantung pada penyebab yang mendasarinya:
- Trikomoniasis
- Infeksi ini biasanya diobati dengan antibiotik seperti metronidazole atau tinidazole.
- Pengobatan harus dilakukan oleh kedua pasangan untuk mencegah infeksi ulang.
- Infeksi Jamur atau Bakteri
- Infeksi jamur diobati dengan obat antijamur, baik dalam bentuk krim, tablet oral, atau supositoria.
- Infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis diobati dengan antibiotik.
- Menghindari Pemicu Iritasi
- Hindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi, seperti sabun berpewangi atau pembersih vagina yang keras.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.
- Perawatan Alami dan Pencegahan
- Menjaga kebersihan area vagina dengan cara yang benar.
- Menghindari douching karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di vagina.
- Mengonsumsi makanan probiotik seperti yogurt untuk membantu menjaga keseimbangan flora vagina.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Keputihan berbusa yang tidak kunjung hilang.
- Gejala yang semakin parah, seperti nyeri hebat, demam, atau pembengkakan.
- Riwayat hubungan seksual tanpa pelindung yang meningkatkan risiko IMS.
Pencegahan Keputihan Berbusa
Untuk mencegah keputihan berbusa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Praktikkan hubungan seksual yang aman, seperti menggunakan kondom.
- Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang dapat mengganggu keseimbangan pH.
- Jaga kebersihan area intim, tetapi hindari mencuci vagina terlalu sering.
- Konsumsi makanan sehat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama jika aktif secara seksual.
Kesimpulan
Keputihan berbusa bukanlah kondisi yang normal dan biasanya menandakan adanya masalah kesehatan, terutama infeksi seperti trikomoniasis. Memahami penyebab dan gejalanya adalah langkah pertama untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala keputihan yang tidak biasa. Dengan perawatan yang tepat dan menjaga kebersihan, Anda dapat mencegah dan mengatasi keputihan berbusa secara efektif.