JAMBI28 TV — Kisruh masalah pengakuan salah seorang warga bernama Ahmad Aini warga Simpang Tuan yang dikenal sebagai pemilik Buaya sempat mengaku keturunan Almarhum Syekh Abdurrahman Siddiq (Tuan Guru Sapat) sempat heboh di Youtube hingga membuat keturunan asli Tuan Guru Sapat berang usai menonton video yang diapload di Yutobe oleh orang tak dikenal.
Bahkan Cucu dan Cicit Syekh Abdurrahman Siddiq, Selasa (31/10/17) mendatangi kediaman Ahmad Aini untuk mempertanyakan soal video yang beredar di Youtube karena Ahmad Aini menyebutkan masih ada sangkutan dengan keluarga Almarhuma Syehk.Abdurrahman Siddiq (Tuan Guru Sapat).
Namun terkait hal ini, Ahmad Aini kepada SR28 mengaku tidak tahu menau soal video pengakuannya yang beredar di Youtube tersebut.
Dirinya tidak pernah mengaku keturunan keluarga Syekh Abdurrahman Siddiq (Tuan Guru Sapat) seperti yang ada di Youtubr.
“Saya minta maaf atas video yang beredar, saya sekeluarga memang tidak punya keturunan ataupun sangkutan dengan Syekh Abdurrahman Siddiq video yang beredar di Youtube semua tidak benar,” ujar Ahmad Aini dengan penuh penyesalan .
Ahmad Aini pun meminta maaf atas kesalahan yang ia buat termasuk video di Youtube yang sudah terlanjur beredar.
Ditempat yang sama cicit Almarhumah Syekh Abbdurrahman Siddq, Solahuddin warga Lorong Obat Nyamuk ,kelurahan Tungkal Harapan,Tanjab Barat mengaku meski merasa kecewa setelah menonton video Ahmad Aini di Youtube tersebut. Namun dirinya memaafkan apa yang dimoho kan keluarga Ahmad Aini tersebut.
“Kami sudah memaafkan Ahmad Aini, akan tetapi saya bersama keluarga tidak akan segan-segan membawa permasalahan ini keranah hukum apabila bila yang bersangkutan mengulang kembali perbuatannya, meski dengan sengaja atau tidak sengaja mengaku-ngaku keturunan Almarhum Syekh Abdurrahman Siddiq (Tuan Guru Sapat),” pungkas Solahuddin.
Perlu diketahui bahwa ketokohan Almarhum Syekh Abdurrahman Siddiq Al Banjari atau yang lebih dikenal dengan gelar Tuan Guru Sapat bukan hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia namun juga hingga ke mancanegara.
Ia adalah seorang ulama dari etnis Banjar yang dikenal dimana-mana bahkan sampai di Mekkah karena ia juga pernah menjadi pengajar di Masjidil Haram. Muridnya tersebar sampai ke Singapura, Malaysia dan Kalimantan.