JAMBI28TV, JAMBI – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Ibnu Kurniawan, mendesak Gubernur Jambi untuk mempertimbangkan kembali penggunaan jalur sungai sebagai jalur angkutan batu bara. Permintaan ini menyusul serangkaian insiden di mana kapal tongkang pengangkut batu bara menabrak tiang pengaman sejumlah jembatan, termasuk insiden terbaru di Jembatan Batanghari Satu beberapa hari yang lalu.
Ancaman Terhadap Infrastruktur Jembatan
Ibnu Kurniawan menyoroti bahwa insiden-insiden tersebut tidak hanya mengancam keberadaan aset jembatan milik negara tetapi juga membahayakan keselamatan para pengguna jembatan. BPJN Jambi mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Jambi melakukan penutupan sementara atau penutupan total jalur sungai hingga dinyatakan benar-benar siap digunakan berdasarkan kajian menyeluruh dari pihak berwenang.
Keselamatan dan Eksistensi Jembatan
Dorongan untuk mempertimbangkan kembali penggunaan jalur sungai ini terutama bertujuan untuk mempertahankan eksistensi Jembatan Batanghari Satu, Jembatan Batanghari Dua, dan Jembatan Tembesi. Ketiga jembatan ini merupakan jalur utama dan urat nadi transportasi bagi masyarakat di sejumlah daerah di Jambi.
BPJN Jambi menilai bahwa jika tongkang batu bara tetap diizinkan melintas sementara perbaikan tiang pengaman Jembatan Batanghari Satu belum dilakukan, risiko keselamatan jiwa para pengendara akan meningkat. “Jika ada tongkang yang menabrak tiang utama jembatan, kerusakan yang terjadi bisa sangat parah dan membahayakan banyak nyawa,” ujar Ibnu Kurniawan.
Estimasi Biaya dan Dampak
Menurut BPJN, pembangunan ulang Jembatan Batanghari Satu yang memiliki panjang antara 400 hingga 500 meter akan membutuhkan anggaran sekitar 300 hingga 700 miliar rupiah jika mengalami keruntuhan. Proses pengerjaan perbaikan atau pembangunan ulang ini diperkirakan tidak bisa selesai dalam waktu satu tahun, yang tentunya akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
Evaluasi Terbaru Jembatan
Meskipun demikian, evaluasi terbaru dari BPJN Jambi menyatakan bahwa Jembatan Batanghari Satu masih kuat dan layak untuk digunakan sebagai jalur transportasi. Namun, langkah-langkah pencegahan harus segera diambil untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terjadi lagi di masa depan.
Ibnu Kurniawan berharap, dengan adanya pertimbangan kembali penggunaan jalur sungai untuk angkutan batu bara, keselamatan infrastruktur dan pengguna jalan dapat terjamin, serta keberlanjutan transportasi di Provinsi Jambi tetap terjaga.
Reporter: Artha