JAMBI28 TV – Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli, S.TP,MA berharap agar hasil rapat koordinasi ketahanan pangan bisa diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian pangan. Harapan tersebut dikemukakan oleh Zola dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Tahun 2017, bertempat di Convention Center Hotel Cahaya Prima, Kota Jambi, Kamis (28/09/2017) sore.
Rakor Ketahanan Pangan itu menentukan tema “Pengawasan Pangan dan Gizi dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Menuju Jambi TUNTAS 2021.”
Zola mengingatkan bahwa rapat koordinasi (rakor) tersebut bukan hanya formalitas belaka, tetapi acara harus diimplementasikan di daerah masing-masing, untuk peningkatan kedaulatan pangan di masing-masing kabupaten/kota.
“Melalui Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi 2017, kami sangat mengharapkan bimbingan, masukan dan kritikan, khususnya dalam peningkatan ketahanan pangan di Provinsi Jambi. Setiap rakor yang diselenggarakan harus membawa manfaat bagi peningkatan produktivitas atau peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” ujar Zola.
Lebih lanjut, Zola megemukakan harapannya, yaitu agar Provinsi Jambi bisa swasembada bahkan surplus pangan, yaitu beras, kacang tanah, ubi rambat, ubi kayu, ikan, dan daging. ” Untuk menjadi perhatian kita semua, yang perlu di evaluasi diantaranya telur dan kacang kedelai, kita harus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya,” sambung Zola.
“Saya juga mengharapkan agar petani di kabuptaen/kota mendapatkan perlindungan payung hukum untuk ketahanan pangan di daerahnya, serta alih fungsi lahan tidak terjadi lagi,” ungkap Zola.
Zola mengatakan, rakor yang dilaksanakan merupakan forum yang sangat strategis dan penting, selain dapat bersilaturrahmi juga berdiskusi, bertukar informasi, serta mengevaluasi sejauh mana upaya yang telah dilakukan serta permasalahan yang dihadapi. “Mari kita berdiskusi bersama sejauh mana upaya yang telah kita lakukan serta permasalahan yang dihadapi, untuk dapat merumuskan upaya-upaya yang akan dilakukan, guna pengembangan program kerja ketahanan pangan kedepannya,” imbau Zola.
Zola juga menjelaskan, permasalahan utama dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan saat ini adalah, bahwa pertumbuhan permintaan pangan yang semakin banyak, artinya jumlah penduduk semakin banyak, pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya beli dan selera meningkat, sedangkan pertumbuhan kapasitas produksi pangan lambat, disebabkan oleh adanya kompetisi dalam pemanfaatan sumber daya lahan dan ketersediaan lahan pertanian yang semakin berkurang akibat alih fungsi lahan, serta perubahan musim yang ekstrem.