JAMBI28TV, BATANGHARI – Masyarakat Kabupaten Batanghari mengeluhkan penutupan jalan umum yang terletak di Jalan Sultan Thaha, Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian atau berada di depan Rumah Dinas Jabatan Bupati Batanghari. Jalan ini sering digunakan untuk berbagai kegiatan resmi Pemerintah Kabupaten Batanghari, termasuk acara seperti balapan, senam bersama, sosialisasi kebijakan, dan acara-acara lainnya.
Penutupan jalan tersebut sudah berulang kali terjadi, menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang menggunakan jalan tersebut untuk aktivitas sehari-hari. Jalan ini merupakan jalur utama yang biasa dilalui oleh pengguna kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk anak sekolah, guru, dan warga yang melintas menuju berbagai tempat, seperti RSUD Hamba Muara Bulian.
Pada Rabu, 8 Januari 2025, jalan tersebut kembali ditutup untuk digunakan dalam acara rapat penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Batanghari terpilih pada Pilkada 2024. Penutupan ini memaksa pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif dan memutar arah, yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan waktu tempuh yang lebih lama.
Salah seorang pengguna jalan, Ani, mengungkapkan rasa frustrasinya atas penutupan jalan yang terus berulang.
“Kenapa jalan ini selalu ditutup? Padahal, masih banyak tempat lain yang lebih luas, seperti arena MTQ, KONI, atau Lapangan Garuda. Kami sangat terganggu sejak jalan umum ini sering digunakan untuk acara. Jika kami ingin pergi dari Pal 2 menuju RSUD Hamba Muara Bulian, kami harus memutar arah,” keluh Ani.
Masyarakat berharap Pemerintah Kabupaten Batanghari dapat lebih bijaksana dalam memilih lokasi kegiatan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat. Alternatif lokasi seperti lapangan atau gedung serbaguna yang tidak mengganggu akses jalan umum dinilai lebih layak untuk digunakan.
Tantangan Mobilitas Masyarakat Penutupan jalan utama ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga berpotensi menghambat mobilitas darurat, seperti ambulans menuju RSUD Hamba Muara Bulian. Kondisi ini memunculkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan mendesak untuk melintas.
Pemerintah Kabupaten Batanghari diharapkan segera mencari solusi untuk mengurangi dampak dari penutupan jalan tersebut. Transparansi dalam perencanaan acara serta komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat juga diperlukan untuk menghindari polemik serupa di masa mendatang.
Dengan adanya keluhan ini, diharapkan pemerintah setempat dapat mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan memastikan kegiatan publik tidak mengorbankan aksesibilitas jalan utama yang menjadi kebutuhan warga sehari-hari. (Ilham)