JAMBI28TV – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan Hamas hingga kelompok tersebut dihancurkan sepenuhnya. Pernyataan ini disampaikan Netanyahu pada Sabtu (1/6/2024), menanggapi usulan kesepakatan gencatan senjata dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Netanyahu menekankan bahwa Israel memiliki syarat yang jelas untuk mengakhiri perang. “Penghancuran kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan semua sandera, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” ujarnya, seperti dilansir dari Times of Israel. Ia menambahkan bahwa gagasan untuk menyetujui gencatan senjata permanen sebelum syarat-syarat tersebut terpenuhi adalah hal yang tidak mungkin.
Sebelumnya, pada Jumat, Biden mengumumkan bahwa Israel telah mengusulkan kesepakatan tiga fase untuk gencatan senjata di Gaza, dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas. Biden menjelaskan bahwa usulan ini melibatkan gencatan senjata total sebelum tahap pertama perjanjian, dan kemudian melanjutkan negosiasi untuk pengakhiran permusuhan secara permanen pada tahap kedua.
Menurut Biden, tahap pertama mencakup gencatan senjata enam minggu yang dapat diperpanjang jika perundingan memakan waktu lebih lama. Usulan ini telah diserahkan kepada Hamas pada hari Kamis melalui Qatar, yang bertindak sebagai mediator dalam negosiasi untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir delapan bulan.
Seorang pejabat AS menyebut bahwa proposal Israel adalah dokumen setebal empat setengah halaman yang sangat rinci. Tampaknya, usulan tersebut telah disetujui oleh kabinet perang Israel, yang terdiri dari Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Menteri Benny Gantz. Namun, mungkin usulan ini belum disampaikan kepada kabinet keamanan yang lebih luas.
Segera setelah pidato Biden, Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kesatuan pemerintah Israel dalam keinginan untuk memulangkan sandera secepat mungkin. “Oleh karena itu, perdana menteri memberi wewenang kepada tim perunding untuk menyajikan garis besar untuk mencapai tujuan ini, sambil menegaskan bahwa perang tidak akan berakhir sampai semua tujuannya tercapai, termasuk kembalinya semua sandera kami dan pemusnahan militer Hamas dan kemampuan pemerintahannya,” bunyi pernyataan Netanyahu.
Pernyataan Netanyahu ini, meski tidak merujuk langsung pada pidato Biden, menegaskan bahwa syarat-syarat yang diajukan Israel harus dipenuhi sebelum gencatan senjata permanen diberlakukan. Hingga saat ini, belum jelas apakah kesepakatan yang digariskan oleh Biden sama persis dengan yang diusulkan oleh Israel.