JAMBI28TV, BATANGHARI – Nasib kurang beruntung tengah dialami oleh perangkat Desa Hajran, khususnya Kasi Pemerintahan (Kasipem) di Kabupaten Batanghari. Sudah empat bulan lamanya, mereka belum menerima gaji, menambah beban hidup sehari-hari yang semakin berat.
Keterlambatan gaji ini menimbulkan kegelisahan di kalangan perangkat desa. Salah satu pegawai Sarak mengungkapkan kekesalannya saat dikonfirmasi oleh reporter Jambi28TV melalui WhatsApp.
“Biasanya gaji ini lancar, tapi sekarang sudah hampir tiga bulan belum juga dibayar. Kami juga tidak tahu apa kendalanya,” tulisnya dalam pesan singkat.
Tidak hanya itu, perangkat Desa Hajran lainnya, yang dihubungi melalui telepon, juga membenarkan situasi tersebut.
“Ya, benar. Kami, termasuk pegawai Sarak dan guru Pami, belum gajian. Kalau perangkat desa gajian, pegawai Sarak dan lainnya juga ikut gajian, karena dana itu berasal dari ADD (Alokasi Dana Desa) yang diproses melalui desa,” ujar Kasipem desa tersebut.
Mengenai gaji da’i, Kasipem menambahkan bahwa hal itu kemungkinan berasal dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Gaji da’i mungkin dari Kemenag, dan setahu saya, sudah tiga bulan mereka juga belum gajian. Untuk lebih jelasnya, bisa langsung tanya ke da’i tersebut, karena itu bukan ranah saya,” ungkapnya.
Kasipem Desa Hajran juga menyampaikan bahwa perangkat desa belum menerima gaji sejak bulan Juli hingga Oktober 2024.
“Sudah empat bulan, termasuk bulan Oktober ini, kami belum menerima gaji. Kebutuhan semakin banyak, bahkan untuk uang jajan anak sekolah saja terkadang harus berutang,” keluhnya.
Keterlambatan pembayaran gaji ini tidak hanya berdampak pada kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menimbulkan rasa malu di tengah masyarakat. “Hutang di toko sudah menumpuk karena belum ada gaji. Sekarang orang toko pun sudah tidak percaya lagi kalau kami mau berutang. Kadang malu rasanya, anak menangis minta jajan, tapi kami tidak punya uang. Istri pun kesulitan untuk belanja. Yang penting sekarang ada beras dulu di rumah,” ungkapnya penuh haru.
Perangkat desa ini berharap agar pemerintah segera menyelesaikan kendala yang ada dan mencairkan gaji mereka, agar kehidupan mereka dapat kembali berjalan normal tanpa harus menambah beban utang. (Ilham)