JAMBI28.TV, JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M., membawa misi pelestarian budaya daerah ke tingkat nasional saat mengunjungi Kementerian Kebudayaan RI di Jakarta pada Selasa, 22 April 2025.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Maulana mengusulkan agar Rumah Batu Olak Kemang diakui dan dikembangkan sebagai simbol sejarah dan budaya nasional.
Ia menegaskan pentingnya menghidupkan kembali nilai sejarah agar dapat dirasakan dan diwariskan.
“Sejarah tidak hanya untuk dikenang, tapi juga harus dihidupkan dan dirasakan,” ujarnya.
Fadli Zon menyambut baik upaya tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah pusat mendukung penuh inisiatif daerah dalam menjaga kekayaan budaya.
“Rumah Batu Olak Kemang adalah representasi kekayaan budaya Nusantara yang perlu kita jaga bersama, bukan hanya untuk masyarakat Jambi, tetapi juga untuk Indonesia,” tutur Fadli.
Dalam pertemuan itu, Maulana hadir bersama jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi serta Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V.
Ia menjelaskan bahwa Rumah Batu lebih dari sekadar bangunan tua; ia adalah lambang identitas dan perjalanan sejarah masyarakat Jambi.
“Melindungi Rumah Batu berarti melindungi identitas kita. Kami ingin tempat ini menjadi pusat pembelajaran dan destinasi wisata budaya,” jelas Maulana.
Rumah Batu Olak Kemang, yang dibangun pada era kolonial oleh Pangeran Wirokusumo (Said Idrus bin Hasan Al Djufri), merupakan perpaduan arsitektur Melayu Islam, Tiongkok, dan Eropa, mencerminkan keragaman budaya yang harmonis.
Meskipun sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, perawatannya masih dilakukan secara swadaya oleh keturunan Pangeran, termasuk Syarifah Aulia.
Setiap tahun, situs ini menjadi tujuan ribuan peziarah dalam peringatan Haul Pangeran Wirokusumo, menjadikannya titik penting dalam tradisi dan spiritualitas masyarakat setempat.
Pertemuan tersebut menjadi tonggak awal kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan Rumah Batu sebagai pusat pelestarian warisan Islam dan budaya Melayu pesisir.
Lebih dari sekadar objek sejarah, Rumah Batu diharapkan menjadi destinasi wisata edukatif dan religi yang mampu menghidupkan kembali semangat peradaban dan kebudayaan Jambi di masa depan. (*)