JAMBI28TV, SUNGAI PENUH – Ribuan ton sampah terus menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Renah Padang Tinggi (RPT) di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bungkal, Kota Sungai Penuh, Jambi. Tumpukan sampah yang menggunung ini telah menjadi sumber keresahan warga selama lebih dari dua tahun. Bau tak sedap dan pencemaran air sungai adalah masalah yang terus memburuk, sementara warga setempat semakin terhimpit dampak negatifnya.
Warga Desa Sungai Ning melaporkan bahwa air sungai yang dulu jernih kini tercemar oleh air kotor dari tumpukan sampah yang mengalir langsung ke sungai. Bau busuk dan air yang kotor telah membuat sungai tak lagi bisa digunakan, mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan perekonomian mereka. “Dulu warga bisa mandi di sungai, tetapi sekarang tidak berani lagi karena takut terkena penyakit gatal-gatal,” ungkap Suartini, seorang warga setempat.
Selain mencemari sungai, tumpukan sampah di tebing dekat lokasi TPA sering longsor saat musim hujan. Longsoran ini bahkan sempat meluber hingga ke jalan nasional yang berada tidak jauh dari lokasi, mengganggu aktivitas transportasi dan memperburuk kondisi lingkungan sekitar.
Masalah ini, menurut warga, diakibatkan oleh pengelolaan sampah yang buruk dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Sungai Penuh. Janji pemerintah setempat untuk menutup dan memindahkan TPA ini ke lokasi lain hingga kini belum terealisasi, meskipun sudah ada kesepakatan antara pemerintah dan tokoh adat untuk menutup lokasi ini.
Deki Handani, seorang tokoh pemuda Sungai Ning, mengungkapkan bahwa aksi demo telah dilakukan warga untuk menuntut solusi dari pemerintah. “Air sungai di bawah lokasi sampah sudah tidak bisa digunakan lagi oleh warga karena bau busuk. Pada saat itu, masyarakat melakukan aksi demo dan melapor ke DPR, tapi hingga kini belum ada tindakan nyata,” jelasnya.
Tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, masalah ini juga telah mempengaruhi sektor pariwisata di Desa Sungai Ning, yang dulunya dikenal dengan keindahan alamnya. Kini, warga menuntut agar Pemerintah Kota Sungai Penuh segera menepati janjinya dan mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah ini. Mereka memperingatkan bahwa jika tuntutan ini tidak dipenuhi, mereka siap menggelar aksi demo kembali dan menutup akses jalan menuju lokasi TPA.
Krisis sampah di TPA Renah Padang Tinggi kini menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan warga Sungai Ning. Dengan semakin memburuknya kondisi ini, harapan masyarakat tertuju pada pemerintah untuk segera mengambil tindakan yang tepat demi kesejahteraan dan kesehatan warga setempat.
Reporter: Tim Liputan