JAMBI28.TV, JAMBI – Kue Padamaran adalah salah satu kue tradisional yang menjadi kebanggaan masyarakat Jambi, khususnya di Desa Muaro Jambi. Dengan warna hijau alami yang memikat, kue ini memiliki cita rasa yang lembut dan kenyal, menjadikannya salah satu hidangan yang tak boleh dilewatkan, terutama saat bulan puasa. Keunikan kue Padamaran tidak hanya terletak pada warna dan rasanya, tetapi juga pada cara pembuatannya yang menggunakan bahan-bahan alami dan teknik tradisional.
Proses Pembuatan Kue Padamaran
Kue Padamaran terbuat dari adonan tepung beras, santan, dan perasan daun suji yang memberikan warna hijau alami. Daun pandan juga digunakan untuk memberikan aroma harum yang khas, menambah cita rasa dan kelezatannya. Selain itu, gula merah menjadi bahan utama untuk memberikan rasa manis yang alami pada kue ini, yang berpadu sempurna dengan kelembutan adonan tepung beras.
Proses pembuatan kue Padamaran cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian. Adonan yang sudah siap kemudian dibungkus dengan daun berbentuk perahu, yang tidak hanya memberikan tampilan menarik tetapi juga menjaga kue tetap segar dan harum. Kue ini kemudian dikukus hingga matang, dengan hasil akhir yang lembut dan kenyal di bagian dalam, sementara lapisan luar daun memberikan aroma alami yang menggugah selera.
Keunikan dan Cita Rasa Kue Padamaran
Kue Padamaran memiliki warna hijau alami yang berasal dari perasan daun pandan dan daun suji. Warna ini memberikan kesan segar dan alami, berbeda dengan kebanyakan kue yang menggunakan pewarna sintetis. Selain itu, kue ini memiliki tekstur lembut dan kenyal, berkat penggunaan tepung beras dan santan yang membuatnya kenyal dan gurih.
Rasa manis kue Padamaran berasal dari gula merah yang dicampurkan dalam adonan, memberikan rasa yang kaya namun tidak berlebihan. Kelezatan kue ini semakin terasa saat disajikan dalam keadaan hangat, dengan aroma harum daun pandan yang menyelimuti sekitarnya. Penambahan daun berbentuk perahu sebagai pembungkus menambah keunikan kue ini, sekaligus memberikan sentuhan tradisional yang kental.
Kue Padamaran di Bulan Puasa
Kue Padamaran sering dijajakan di pasar-pasar tradisional selama bulan puasa. Sebagai salah satu hidangan penutup, kue ini menjadi favorit banyak orang untuk berbuka puasa. Rasanya yang manis dan kenyal memberikan kepuasan tersendiri setelah seharian berpuasa. Selain itu, tekstur kue yang lembut dan gurih juga membuatnya cocok dinikmati bersama keluarga atau tamu yang datang.
Karena kelezatannya, kue Padamaran menjadi hidangan yang hampir selalu ada di meja hidangan selama bulan Ramadhan di Desa Muaro Jambi. Bukan hanya sekadar makanan, kue ini juga menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa yang dinanti-nanti.
Kue Padamaran sebagai Usaha Tradisional
Kue Padamaran juga menjadi peluang usaha bagi sebagian warga Desa Muaro Jambi. Banyak perempuan setempat yang ahli dalam membuat kue ini, dan beberapa di antaranya bahkan membuka jasa pesanan untuk para pengunjung Candi Muaro Jambi yang ingin menikmati kue tradisional ini sambil menikmati suasana sekitar. Hal ini juga membantu melestarikan budaya kuliner tradisional Jambi, sekaligus memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat.
Kesimpulan
Kue Padamaran adalah salah satu warisan kuliner khas Jambi yang memadukan cita rasa manis, gurih, dan kenyal dengan keindahan warna hijau alami yang berasal dari daun pandan dan daun suji. Dengan bahan-bahan alami dan teknik pembuatan tradisional, kue ini tetap mempertahankan keaslian rasanya yang lezat. Kue Padamaran tidak hanya menjadi hidangan spesial selama bulan puasa, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan pelestarian kuliner tradisional Jambi. Sebagai bagian dari tradisi kuliner yang kaya, kue ini patut terus dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang.