JAMBI28.TV, TEBO – Satu orang warga Suku Anak Dalam (SAD) dikabarkan tewas dalam keributan yang terjadi di area PT Tebora desa Betung Bedarah Barat Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, pada Selasa (30/04/2025). Keributan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tepatnya disekitar Jerambah Sungai Kemang.
Menurut informasi awal mula aksi keributan yang berakhir dengan tewasnya 1 warga SAD ini, rombongan Security PT Tebora memergoki 3 warga SAD menggunakan 2 Sepeda motor yang pada saat itu melintas disekitar Jerambah Sungai Kemang membawa Berondolan buah Sawit.
Saat 3 SAD ini diminta berhenti dan dminta untuk mengembalikan Berondolan Buah Sawit oleh Security PT Tebora karena SAD ini diduga mengambil Berondolan Buah Sawit diarea Kebun PT Tebora dan PT Makin, 3 warga SAD ini menolak dan tetap akan menjual Berondolan Buah Sawit ini ke Loading.
Sementara, rombongan Security PT Tebora ini tetap menghalangi 3 warga SAD ini membawa Berondolan Buah Sawit keluar Kawasan PT Tebora, akhirnya keributan pun terjadi dan pecah. Rombongan Security PT Tebora melakukan pemukulan terhadap 3 warga SAD ini.
Menurut informasi, 1 warga SAD berhasil kabur dari aksi pengeroyokan ini dan tinggal 2 dilokasi yang akhirnya 2 warga SAD ini dilarikan ke RSUD STS Tebo akibat pengeroyokan tersebut dan dikabarkan 1 dari 2 SAD yang dilarikan ke RSUD STS Tebo tersebut pun meninggal dunia.
Paska insiden maut di Jerambah Sungai Kemang Desa Betung Bedarah Barat ini, sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan warga SAD melakukan serangan balik ke area PT Makin di desa Betung Bedarah Timur RT 19 yang lokasinya tidak jauh dari Perumahan PT Makin. Warga SAD ini mengira bahwa pelaku pengeroyokan rekannya di Jembatan Sungai Kemang adalah warga Desa Betung Bedarah Timur.
Video serangan balik warga SAD inipun sempat beredar dan tampak salah satu anggota Kepolisian melepaskan tembakan peringatan ke udara pada saat warga SAD menyerang warga.
Sementara, pada hari yang sama dengan insiden maut tersebut, sekitar pukul 13. 00 WIB, pada saat PJ Kades Betung Bedarah Timur melakukan Briefing di perumahan PT Makin RT 19 membahas tentang keluhan masyarakat terhadap SAD yang kian meresahkan, Pj Kades tersebut juga memergoki warga SAD lainnya sedang mengangkut Berondolan Buah Sawit yang diambil dari Kebun PT Makin. Pada saat itu, SAD tersebut pun diminta untuk mengembalikan Berondolah Buah Sawit tersebut.
Pj Kades Betung Bedarah Timur, Ning Ilham, saat dikonfirmasi Wartawan mengakui adanya permasalahan Brondol Buah Sawit petani mitra PT PHK atau PT Makin yang kerap hilang yang diketahui dicuri oleh sejumlah warga SAD, menjadi pemicu utama terjadinya bentrok berdarah tersebut.
“Karena petani mitra PT Makin itu resah, dan atas permintaan pihak Koperasi, makanya kami pihak Pemdes dan juga Forkopincam Tebo Ilir, yakni Pihak Polsek, Danramil dan Pihak Kecamatan memfasilitasi pertemuan para petani yang tergabung di Koperasi dengan warga SAD tersebut,” ujar Pj Kades, Rabu (30/04/2025).
Kades ini menerangkan, bahwa pertemuan itu dilakukan di area PT Makin desa Betung Bedarah Timur. Pertemuan itu berjalan aman dan kondusif. Saat itu lanjutnya, ia menjelaskan ke warga SAD bahwa Kelapa sawit tersebut adalah milik masyarakat yang dimitrakan kepada perusahaan, yang sebelumnya diklaim bahwa itu adalah lahan milik warga SAD.
“Jadi tidak ada intimidasi, main fisik, ataupun tindakan anarkis dari pihak Koperasi maupun dari pihak PT Makin kepada warga SAD,
Terkait insiden berdarah di desa Betung Berdarah Barat yang dipicu karena Berondolan Buah Sawit ini, Kapolres Tebo melalui Pgs Kasi Humas IPTU Sazeli, membenarkan insiden tersebut. “Ada 1 warga SAD yang menjadi korban MD dan saat ini pihak Polres Tebo sedang melakukan penyelidikan ke lokasi. (Ilham)