Pengurus Lembaga Adat Melayu Tebo Periode 2022-2027 Resmi Dilantik HBA #Eps99

http://www.sr28jambinews.com/

JAMBI28TV, TEBO – Berlangsung di Balai Adat Kabupaten Tebo, pada Selasa pagi (9/2022) puluhan pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung Kabupaten Tebo dilantik.

Pelantikan sendiri langsung dipimpin oleh Ketua LAM Provinsi Jambi H. Hasan Basri Agus (HBA), Datuk Temenggung Putrojayo Diningrat.

Kedatangan HBA dalam kesempatan itu turut disambut secara adat oleh pengurus LAM Kabupaten Tebo yang dinahkodai oleh Datuk Zaharuddin Ismail.
Selain tarian dan selain disambut dengan kompangan, sejumlah lantunan penyambutan tamu kehormatan juga tampak dilantunkan oleh para tokoh adat Kabupaten Tebo.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan Pemkab Tebo beserta jajaran serta unsur forkompinda yang ada di Kabupaten Tebo.

Dalam penyampaian sambutannya, H.Hasan Basri Agus Datuk Temenggung Putrojayo Diningrat berharap agar LAM Kabupaten Tebo bisa lebih baik dari LAM lain di Provinsi Jambi.

“Saya berharap, LAM Tebo ini bisa lebih baik. Mungkin datuk-datuk juga baru tahu bahwa di Provinsi Jambi ini, orang yang bisa membuat keris itu namanya Indra, orang kita Tebo. Saya kebetulan kenal dengan beliau sejak saya menjadi ketua LAM Kita Jambi.”. Ungkapnya

Lanjut HBA, dia juga mengangkat kembali sejarah penting yang pernah ada di Kabupaten Tebo, yaitu musyawarah adat terbesar pada tahun 2 Juli tahun 1502 Masehi di Bukit Siguntang, sekarang masuk kecamatan Sumai.

“Pada tanggal 2 Juli para tokoh adat kita menggelar rapat adat terbesar di Bukit Siguntang. Itu yang menjadi dasar kami menetapkan hari adat Melayu Jambi dan Alhamdulillah telah disahkan oleh pak Gubernur Jambi” tambah HBA.

Sementara itu, Ketua LAM Kabupaten Tebo Zaharuddin Ismail juga mengamini jika dengan sejarah tersebut dia dan pengurus adat lainnya akan semakin meningkatkan gerakan adat di Kabupaten Tebo.

“Alhamdulillah sebenarnya apa yang disampaikan oleh pak HBA tadi itu kita dulu yang mengetahui dan akhirnya dibawa ke Provinsi dan akhirnya disahkan sebagai hari adat” Pungkasnya. (SIDIK)