JAMBI28.TV, JAMBI – Penyidik Polres Bungo saat ini tengah menantikan hasil autopsi terhadap EY (37), dosen perempuan yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh anggota polisi Bripda Waldi Adiyat (22). Hasil pemeriksaan forensik tersebut diperkirakan akan keluar dalam lima hari dan akan menjadi bukti utama untuk memastikan penyebab kematian korban.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menjelaskan bahwa hasil autopsi memiliki peran penting dalam proses penyelidikan kasus ini. “Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi, maksimal lima hari sudah keluar,” ujarnya pada Selasa (4/11/2025).
Autopsi terhadap jenazah EY dilakukan oleh tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda Jambi yang didatangkan ke RS Hanafie Muaro Bungo pada Minggu (2/11/2025). Selain pemeriksaan tubuh, penyidik juga menelusuri dugaan pemerkosaan dengan mengirimkan sampel organ rahim korban untuk diperiksa secara forensik.
“Tim dokter sudah mengambil sampel rahim korban dan dikirim ke RS Hanafie. Hasilnya kemungkinan bisa diketahui dalam dua hingga tiga hari ke depan,” tambah Natalena.
Polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap keberadaan sperma yang ditemukan di pakaian korban. Untuk memperkuat pembuktian, sampel darah dari tersangka Bripda Waldi telah diambil guna dicocokkan dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
Sementara itu, terkait dugaan penganiayaan terhadap korban, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan rinci. Hasil visum menunjukkan adanya luka lebam di wajah, leher, bahu, serta luka di kepala korban. Namun, penyidik masih menelusuri apakah luka tersebut disebabkan oleh pukulan langsung atau akibat benda tumpul.
“Untuk detail penyebab luka dan kronologi kejadian, kami belum bisa menyampaikan karena masih berkaitan dengan proses penyidikan dan penentuan pasal yang akan diterapkan,” tutup Natalena.














































