JAMBI28TV, JAKARTA – Kebakaran melanda gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu malam (15/1/2025). Suara ledakan beberapa kali terdengar selama insiden berlangsung, menambah kepanikan di sekitar lokasi.
Dari mana sumber ledakan saat kebakaran?
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebut ledakan berasal dari barang-barang elektronik yang banyak dijual di Glodok Plaza, serta kemungkinan tabung gas dari kantin atau kafe di dalam gedung.
“Plaza Glodok ini banyak menjual barang elektronik, dan mungkin juga ada kantin atau kafe. Ledakan berasal dari gas atau bahan material elektronik, bukan dari kendaraan yang terparkir,” jelas Satriadi kepada wartawan pada Kamis (16/1/2025).
Menurut dugaan sementara, sumber api berasal dari lantai tujuh dan delapan gedung. Lantai tujuh diketahui digunakan untuk aktivitas diskotek, sementara lantai delapan merupakan area kafe.
“Api diduga berasal dari lantai tujuh dan delapan, tetapi penyebab pasti, termasuk kemungkinan hubungan arus pendek listrik, masih dalam penyelidikan,” ujar Satriadi.
Bagaimana situasi saat kebakaran terjadi?
Sejumlah kendaraan, seperti mobil dan motor, masih terparkir di dalam gedung saat kebakaran terjadi. Namun, Satriadi memastikan ledakan tidak berasal dari kendaraan.
“Ledakan terjadi di sisi tengah gedung, dan kita pastikan bukan dari kendaraan,” tambahnya.
Bagaimana proses penanganan kebakaran?
Hingga Kamis dini hari, petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan di lokasi. Kebakaran sempat menyulitkan upaya pemadaman karena banyaknya material mudah terbakar di dalam gedung.
Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya keamanan di gedung-gedung dengan aktivitas padat, terutama yang melibatkan bahan mudah terbakar. Hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan resmi terkait jumlah korban jiwa atau luka-luka.
Kepolisian bersama Dinas Gulkarmat DKI Jakarta masih melakukan investigasi untuk menentukan penyebab kebakaran. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran, terutama di tempat dengan aktivitas bisnis yang melibatkan barang elektronik dan gas.