JAMBI28TV, MERANGIN – Warga RT 29 Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, dikejutkan oleh penemuan tragis pada Selasa sore (12/12). Sepasang suami istri, Syahril dan Irma, ditemukan tewas gantung diri di dalam rumah kontrakan mereka. Kejadian ini menggemparkan masyarakat setempat dan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Menurut salah seorang warga setempat, insiden ini terungkap setelah waktu salat Ashar, ketika beberapa warga merasa curiga karena pasangan tersebut tidak terlihat sejak pagi. “Dua orang tewas gantung diri habis salat Ashar di dalam rumah kontrakan ini,” ujar seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya.
Pasangan ini diketahui berasal dari Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, dan baru sekitar dua minggu mengontrak rumah tersebut. Warga sekitar mengungkapkan bahwa pasangan tersebut cenderung tertutup dan jarang berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Di lokasi kejadian, ditemukan sebuah surat wasiat yang ditulis tangan di secarik kertas. Dalam surat tersebut, korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga mereka serta permintaan terakhir agar dimakamkan bersama. Surat itu ditandatangani dengan nama “Irma & Si’I,” yang diduga merupakan panggilan akrab keduanya.
Isi surat wasiat tersebut berbunyi: “Permohonan maaf kami tuk Amak-Abak. Kami ingin di kubur di liang yg sama sebagai permintaan terakhir.”
Surat itu menjadi bukti terakhir dari pasangan ini sebelum mengambil langkah nekat yang mengakhiri hidup mereka.
Syahril dan Irma diketahui telah menikah selama beberapa tahun dan memiliki seorang anak. Namun, informasi mengenai keberadaan anak mereka saat kejadian belum terungkap. Warga menduga pasangan ini sedang menghadapi tekanan yang berat, meskipun belum ada informasi resmi terkait motif tindakan mereka.
Polisi dari Polsek Nalo Tantan segera tiba di lokasi setelah mendapat laporan dari warga. Tim kepolisian langsung memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jenazah Syahril dan Irma kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum.
Kapolsek Nalo Tantan menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki motif di balik peristiwa ini. “Kami akan mendalami berbagai kemungkinan, termasuk tekanan ekonomi, masalah pribadi, atau faktor lain yang mungkin mendorong tindakan ini,” ujar Kapolsek. (ags)