JAMBI28TV, TANJAB TIMUR – Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sadu menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan kantor Camat Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, Kamis 24 April 2025.
Dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntunan dan kritikan terkait jalan rusak, para warga di pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi itu meminta keadilan dan solusi dari Camat dan Bupati setempat.
Kehadiran para pendemo diterima langsung oleh Camat Sadu, Faisyal. Dalam orasinya, warga mengeluhkan kerusakan jalan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Sadu.
Menurut warga, kerusakan jalan yang telah terjadi selama bertahun-tahun ini tak kunjung mendapat perbaikan dari pemerintah. Rusaknya jalan membuat aktivitas perekonomian masyarakat di Kecamatan Sadu, yang sebagian besar merupakan petani pinang, kelapa bulat dan kelapa sawit menjadi lumpuh.
Hasil perkebunan masyarakat tak bisa diangkut kendaraan dikarenakan kondisi hancurnya jalan.
“Yang ingin kami pertanyakan itu pak (Camat Sadu,red) ada nggak bapak pengen membangun Sadu ini pak?, nah kalaupun ada sejak kapan pak?, itu ada niatan itu pak, semakin hari semakin hancur (jalan) itu pak, dag bisa lagi kita akses lewat pak. Ngangkat hasil panen susah, ini menentukan masa depan pak,” ungkap salah seorang pendemo kepada Camat Sadu, Faisyal.

Selain hasil perkebunan, warga Sadu juga kesulitan membawa bahan kebutuhan pokok lantaran rusaknya jalan. Warga juga kerap memperbaiki kerusakan jalan secara swadaya atau gotong royong.
Disisi lain, pendemo juga turut menyoroti kinerja UPTD Alkal Dinas PUPR Tanjung Jabung Timur, yang diduga cuek terhadap kerusakan jalan di Kecamatan Sadu. Warga berharap adanya solusi dari pemerintah terkait kerusakan jalan ini.
“Selama jalan rusak kami gotong royong terus pak, ndak pernah orang UPTD Alkal nongol,” tutur warga.
Sementara itu, Camat Sadu Faisyal tampak tersulut emosi saat menyambut kehadiran pendemo. Aksi damai oleh masyarakat Sadu inipun sempat diwarnai ketegangan.

Dengan nada tinggi, sang Camat mempertanyakan soal tidak adanya koordinasi antara warga dengan dirinya soal perbaikan jalan rusak yang dilakukan secara swadaya oleh warga.
“Yang namanya kegiatan gotong royong saya mau tanya, siapa diantara kita semua yang pernah berkoordinasi lebih awal dengan saya?. Eh hati-hati, perubahan dari pada bentuk aset itu harus dipertanggungjawabkan. Aparatur menggunakan anggaran dari perubahan bentuk aset, salah satunya jalan, itu harus dipertanggungjawabkan,”tutur Camat Sadu, Faisyal.
Ia menjelaskan, bahwa selama ini tidak ada satupun Kepala Desa dari 8 Desa di Kecamatan Sadu yang berkoordinasi dengannya, terkait persoalan kerusakan jalan.
“Termasuk Kades, 8 Kades yang ada disini (Kecamatan Sadu) satupun tidak ada yang berkoordinasi dengan saya, apa yang harus kita lakukan?. Swadaya itu butuh izin, butuh koordinasi dengan pemerintah setempat, tau-tau ujuk-ujuk demo. Ada solusi yang kita ambil rekan-rekan sekalian, ada jenjang, masyarakat punya Kades sebagai kepala wilayah, satupun (Kades) tidak ada yang berkoordinasi ke saya, apa yang harus kita lakukan,”tukasnya.
Dalam aksi demo di halaman depan kantor Camat ini, masyarakat Sadu berharap agar kondisi rusaknya jalan dapat segera diperbaiki oleh pemerintah, agar akses perekonomian, pendidikan dan kesehatan masyarakat tersebut dapat dilintasi dengan nyaman dan aman. (Ilham)