JAMBI28.TV, JAMBI – Pemerintah Kota Jambi, Provinsi Jambi, siap memasang 100 ribu sambungan jaringan gas secara mandiri setelah penandatanganan MoU (nota kesepahaman) antara PT. Pertagas Niaga dan PT. Siginjai Sakti (Perseroda), pada Kamis (20/3/2025).
Wakil Wali Kota Jambi, Maulana, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi sebagai sumber energi yang bersih dan efisien.
Dengan adanya pengelolaan jaringan gas ini, diharapkan masyarakat Kota Jambi dapat mengurangi ketergantungan pada gas elpiji bersubsidi.
“Kami ingin memastikan masyarakat Kota Jambi mendapatkan akses energi yang lebih efisien dan terjangkau. Dengan perluasan jaringan gas, masyarakat tidak perlu lagi bergantung pada LPG subsidi, yang seringkali terbatas ketersediaannya dan harganya fluktuatif,” ujar Wali Kota.
Ia menyebutkan bahwa kehadiran jaringan gas akan memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan akses energi tanpa perlu membeli tabung gas, keamanan yang lebih terjamin, serta penghematan biaya jika dibandingkan dengan LPG subsidi dalam jangka panjang.
Ia berharap semakin banyak rumah tangga dan pelaku usaha yang bisa menikmati manfaat jaringan gas bumi yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Kota Jambi memiliki potensi besar untuk pengembangan jaringan gas, dengan sebelumnya sudah ada 13.268 sambungan rumah yang merupakan bantuan dari APBN.
Dengan potensi gas yang besar, Pemkot Jambi berinisiatif untuk bekerja sama dengan PT. Pertagas Niaga dalam pemenuhan kebutuhan jaringan gas secara mandiri.
Presiden Direktur PT. Pertagas Niaga, Toto Yulianto, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Jambi karena menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan mengelola jaringan gas secara mandiri.
“Kami terkejut dengan langkah Kota Jambi, karena belum ada daerah lain yang berinisiatif mengembangkan jaringan gas secara mandiri. Kota Jambi bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” katanya.
Toto menyebutkan bahwa alokasi jaringan gas akan diberikan oleh Kementerian ESDM, dan ia optimistis alokasi tersebut akan disetujui dan segera direalisasikan oleh ESDM.
Ia menegaskan bahwa langkah Kota Jambi akan didukung oleh pemerintah pusat, karena dapat mengurangi beban subsidi pemerintah untuk gas elpiji.
Plt Direktur Utama BUMD Siginjai Sakti, Sasli Rais, menjelaskan bahwa setelah penandatanganan MoU, langkah pertama adalah merencanakan, mendata, dan mengintegrasikan sistem jaringan gas tersebut.
Saat ini, Kota Jambi memiliki 13.268 sambungan rumah untuk jaringan gas, dengan 83 persen di antaranya sudah aktif, sementara sisanya masih dalam proses aktivasi.
Pengelolaan jaringan gas secara mandiri oleh BUMD Siginjai Sakti juga diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi, terutama melalui segmen komersial, perumahan, industri, perhotelan, dunia usaha, dan masyarakat umum. (*)