JAMBI28.TV, JAMBI – Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman kuliner, dengan setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri dalam menyajikan makanan tradisional. Salah satu kuliner khas dari Tebo, Provinsi Jambi, adalah Takik Beruk, kue tradisional yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. Kue ini memiliki rasa yang lezat, tekstur kenyal, dan aroma yang menggoda. Takik Beruk tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan keanekaragaman kuliner Indonesia yang sarat akan tradisi.
Dalam artikel ini, akan dibahas tentang Takik Beruk, mulai dari sejarah, bahan-bahan yang digunakan, hingga cara pembuatannya. Tidak hanya itu, Takik Beruk juga memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Tebo, menjadikannya lebih dari sekadar hidangan lezat, tetapi juga simbol dari warisan budaya mereka yang kaya.
Sejarah dan Asal Usul Takik Beruk
Takik Beruk adalah kue tradisional yang berasal dari daerah Tebo di Provinsi Jambi. Masyarakat Tebo sejak dulu dikenal memiliki kebiasaan mengolah bahan-bahan lokal menjadi berbagai jenis makanan tradisional. Salah satunya adalah Takik Beruk yang terbuat dari beras ketan, santan, dan bahan-bahan alami lainnya yang mudah ditemukan di sekitar daerah tersebut.
Takik Beruk sering kali disajikan dalam berbagai acara adat atau perayaan, seperti pernikahan, khitanan, atau acara penting lainnya. Kue ini memiliki bentuk yang sederhana namun sangat menggugah selera. Takik Beruk juga menjadi simbol kebersamaan, karena biasanya kue ini dibagikan kepada keluarga dan tetangga sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kebahagiaan.
Dengan bahan dasar yang mudah didapatkan dan cara pembuatan yang sederhana, Takik Beruk menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Tebo, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk tamu yang datang ke rumah. Bahkan, seiring berjalannya waktu, Takik Beruk semakin dikenal di luar daerah Tebo dan menjadi salah satu kuliner tradisional yang patut dilestarikan.
Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Takik Beruk
Takik Beruk terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di pasar tradisional atau toko bahan makanan. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue ini adalah beras ketan, yang memiliki tekstur kenyal dan lengket setelah dimasak. Selain itu, santan juga menjadi bahan penting dalam Takik Beruk, memberikan kelembutan dan rasa gurih pada kue ini. Berikut adalah bahan-bahan utama yang digunakan untuk membuat Takik Beruk:
- Beras Ketan
Beras ketan adalah bahan utama dalam pembuatan Takik Beruk. Beras ketan memiliki tekstur yang lengket dan kenyal setelah dimasak, sehingga cocok untuk dijadikan bahan dasar kue tradisional. Selain itu, beras ketan juga memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, membuatnya cukup mengenyangkan. - Santan
Santan adalah bahan lain yang tidak kalah penting dalam pembuatan Takik Beruk. Santan memberikan rasa gurih dan kelembutan pada kue ketan. Santan yang digunakan sebaiknya adalah santan kelapa murni, yang dapat diperoleh dari memarut kelapa segar. Santan ini juga memberikan aroma khas yang membuat Takik Beruk semakin lezat. - Garam
Garam digunakan untuk memberikan rasa seimbang pada kue. Karena Takik Beruk memiliki rasa manis dan gurih, garam memberikan sedikit sensasi asin yang menyempurnakan rasa keseluruhan dari kue ini. - Pandan
Daun pandan memberikan aroma yang harum dan segar pada Takik Beruk. Aroma pandan yang khas menambah daya tarik kue ini, membuatnya semakin menggugah selera. - Kantung Semar
Kantung semar adalah daun dari tanaman semar, yang digunakan untuk membungkus adonan ketan sebelum dikukus. Pembungkusan ini bukan hanya untuk memberikan bentuk pada kue, tetapi juga memberikan aroma daun semar yang menambah keunikan pada Takik Beruk. Kantung semar dapat ditemukan dengan mudah di sekitar daerah Tebo.
Dengan bahan-bahan sederhana ini, Takik Beruk berhasil menciptakan keseimbangan rasa yang sempurna antara manis, gurih, dan aroma yang menggoda. Keberadaan pandan dan daun semar juga memberikan sentuhan khas yang hanya bisa ditemukan dalam kuliner tradisional Tebo.
Langkah-Langkah Pembuatan Takik Beruk
Pembuatan Takik Beruk dilakukan dengan beberapa langkah sederhana namun memerlukan ketelatenan agar hasil akhirnya maksimal. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan Takik Beruk:
1. Persiapan Bahan
Langkah pertama dalam pembuatan Takik Beruk adalah menyiapkan bahan utama, yaitu beras ketan. Beras ketan harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih. Proses pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau debu yang mungkin menempel pada beras. Setelah beras ketan dicuci bersih, langkah berikutnya adalah mengukusnya hingga setengah matang. Mengukus beras ketan dengan api sedang akan membuatnya lebih cepat matang dan tidak terlalu lembek. Pada tahap ini, beras ketan belum sepenuhnya matang, sehingga teksturnya masih sedikit keras, namun sudah cukup untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
2. Pencampuran Santan, Garam, dan Pandan
Setelah beras ketan setengah matang, langkah berikutnya adalah membuat santan yang akan dicampurkan dengan ketan. Santan kelapa segar dipanaskan bersama dengan daun pandan dan sedikit garam. Proses memasak santan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak pecah, sehingga santan tetap kental dan gurih. Daun pandan yang dimasukkan dalam santan memberikan aroma yang khas dan sangat menggugah selera. Setelah santan mendidih, aduk rata dan biarkan santan meresap dengan sempurna.
3. Pencampuran Beras Ketan dan Santan
Setelah santan matang, campurkan beras ketan yang sudah setengah matang dengan santan panas. Proses pencampuran ini sangat penting, karena santan harus meresap dengan sempurna ke dalam beras ketan, memberikan kelembutan dan rasa gurih pada kue. Aduk rata hingga seluruh beras ketan tercampur dengan baik dengan santan. Pada tahap ini, rasanya akan semakin kaya dengan perpaduan gurihnya santan dan harum pandan yang menambah cita rasa khas Takik Beruk.
4. Pembungkusan dengan Kantung Semar
Setelah adonan ketan tercampur rata dengan santan, langkah selanjutnya adalah membungkus adonan tersebut dengan kantung semar. Kantung semar yang telah dibersihkan digunakan untuk membungkus adonan ketan, dan bentuknya disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan. Pembungkusan menggunakan kantung semar ini bukan hanya untuk memberikan bentuk pada kue, tetapi juga memberikan aroma khas yang berasal dari daun semar. Kue yang sudah dibungkus dengan kantung semar akan lebih wangi dan memiliki cita rasa yang khas.
5. Pengukusan Akhir
Setelah Takik Beruk dibungkus dengan kantung semar, langkah terakhir adalah mengukus kue tersebut hingga matang sempurna. Pengukusan dilakukan dengan api sedang selama sekitar 30 hingga 40 menit, tergantung pada ukuran adonan. Pastikan untuk mengukus Takik Beruk hingga benar-benar matang dan beras ketan menjadi empuk dan kenyal. Setelah itu, Takik Beruk siap disajikan.
Keistimewaan Takik Beruk

Takik Beruk memiliki berbagai keistimewaan yang menjadikannya berbeda dari kue-kue tradisional lainnya. Pertama, penggunaan santan kelapa murni memberikan rasa gurih yang khas, sementara ketan yang kenyal membuat setiap gigitan terasa lezat. Takik Beruk juga memiliki aroma yang menggoda berkat tambahan daun pandan dan kantung semar yang digunakan dalam proses pembungkusannya.
Selain itu, Takik Beruk juga mencerminkan keanekaragaman budaya Indonesia. Kue ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang tradisi dan kearifan lokal. Dalam setiap suapan Takik Beruk, kita bisa merasakan sejarah dan budaya masyarakat Tebo yang telah diwariskan turun-temurun.
Takik Beruk dalam Budaya Masyarakat Tebo
Bagi masyarakat Tebo, Takik Beruk bukan sekadar makanan ringan, tetapi bagian dari tradisi yang mendalam. Kue ini sering kali disajikan dalam acara-acara adat dan perayaan, menjadi simbol rasa syukur dan kebersamaan. Masyarakat Tebo mempercayai bahwa menyajikan Takik Beruk pada tamu yang datang ke rumah merupakan bentuk penghormatan dan ikatan sosial yang kuat.
Selain itu, Takik Beruk juga menjadi bagian dari upacara adat tertentu yang melibatkan proses gotong royong dan kerja sama antarwarga. Pembuatan Takik Beruk secara bersama-sama mencerminkan semangat kebersamaan yang selalu dijaga dalam kehidupan masyarakat Tebo.
Kesimpulan
Takik Beruk adalah salah satu kuliner tradisional Indonesia yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga kaya akan makna budaya. Dari proses pembuatannya yang sederhana namun penuh ketelatenan, hingga keistimewaan rasa yang ditawarkan, Takik Beruk menjadi contoh betapa beragamnya kuliner Indonesia. Dengan melestarikan makanan tradisional seperti Takik Beruk, kita turut menjaga warisan budaya yang telah ada sejak lama, sekaligus menikmati kelezatan yang tidak terlupakan.