JAMBI28.TV, BATANGHARI – Minimnya perawatan Gedung Olahraga (GOR) di Dusun III, Desa Danau Embat, Kecamatan Maro Sebo Ilir, Kabupaten Batanghari, Jambi, membuat bangunan ini rusak dan tak terawat. Kondisi ini memprihatinkan mengingat anggaran pembangunan GOR tersebut mencapai Rp612.247.116 dari Dana Desa (DD) pada tahun 2018.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan kewenangan kepada desa untuk mengatur dan mengelola anggarannya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan. Namun, GOR yang seharusnya menjadi fasilitas penunjang kegiatan olahraga justru terbengkalai dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kondisi Bangunan GOR Memprihatinkan

Berdasarkan pantauan tim Jambi28TV di lapangan, bangunan GOR tampak rusak di berbagai bagian. Dinding banyak yang jebol, lantai retak, pintu rusak, serta area sekitar dipenuhi rumput liar dan sampah. Lingkungan yang kumuh ini menunjukkan kurangnya perhatian dari pihak terkait dalam menjaga fasilitas publik.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi menyampaikan kekecewaannya. “Sangat disayangkan, dinding GOR ini tidak dibuat dari beton, melainkan material yang kurang kuat seperti plastik. Tidak heran jika cepat rusak. Padahal, anggarannya hampir sama dengan GOR di desa lain yang menggunakan beton dengan biaya sekitar Rp500 juta,” ujarnya.
Anggaran Besar, Manfaat Minim

Kerusakan GOR ini memicu pertanyaan besar tentang efektivitas penggunaan dana desa. Jika olahraga tidak diminati warga, seharusnya dana dialokasikan untuk pembangunan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Dengan kondisi GOR yang tak terawat, anggaran ratusan juta rupiah seolah terbuang sia-sia.
Warga berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan dan perawatan berkala terhadap fasilitas olahraga ini. “Bagaimana masyarakat bisa berolahraga dengan nyaman jika tempatnya kumuh dan kotor? Bukannya menyehatkan, malah berisiko menimbulkan penyakit,” tambah warga setempat.
Sebagai fasilitas umum, GOR seharusnya dikelola dengan baik agar tetap dapat digunakan oleh masyarakat. Perawatan rutin dan kebersihan harus dijaga agar memberikan kenyamanan bagi para pemuda yang ingin berolahraga. Jika terus dibiarkan rusak tanpa ada upaya perbaikan, GOR ini akan semakin terbengkalai dan menjadi proyek yang sia-sia.
Warga mendesak pemerintah desa dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret guna menyelamatkan fasilitas ini sebelum kondisinya semakin parah dan benar-benar tidak dapat digunakan lagi. (Ilham)