JAMBI28.TV, NUSAKAMBANGAN -Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, melakukan panen perdana program ketahanan pangan di Pulau Nusakambangan, Kamis (17/4/2025). Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan kawasan tersebut sebagai lumbung pangan nasional sekaligus tempat pembinaan warga binaan.
“Produk ketahanan pangan Nusakambangan ini alhamdulillah sudah mulai mampu menyuplai kebutuhan makanan di seluruh lapas Nusakambangan, bahkan disiapkan untuk kebutuhan pasar umum,” ujar Menteri Agus saat memanen padi di Lapas Terbuka Nusakambangan.
Panen dilanjutkan ke ladang jagung seluas 6,2 hektar di Lapas Gladakan. Jagung varietas hibrida itu dimanfaatkan sebagai pakan ayam petelur. Saat ini, produksi telur Nusakambangan mencapai 1.400 butir per hari. Selain itu, kawasan ini juga menghasilkan sayur mayur seperti cabai, tomat, terong, dan timun.
Tak hanya panen, Menteri Agus juga melakukan inspeksi ke berbagai sektor ketahanan pangan lain, mulai dari peternakan kambing, kerbau, ayam, budidaya ikan, hingga persiapan budidaya udang vaname di atas lahan 61,5 hektar di wilayah Bantar Panjang dan Pasir Putih.

“Total 167,194 hektar lahan Nusakambangan sedang kami optimalkan untuk menjadi pusat ketahanan pangan nasional. Dan ini masih bisa terus dikembangkan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar produksi, program ini juga menjadi sarana pembinaan warga binaan. Sekitar 200 narapidana yang telah memasuki tahap asimilasi dan lolos sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) terlibat aktif dalam kegiatan ini.
“Saya senang sekali. Selain belajar bertani, saya juga dapat bayaran. Setelah bebas nanti, saya ingin bertani,” ujar salah satu warga binaan dengan wajah berbinar.

Untuk mendukung visi besar ini, pemerintah membangun berbagai fasilitas penunjang seperti Balai Latihan Kerja (BLK), jalan sepanjang 11 km, dan sarana pengolahan limbah Fly Ash and Bottom Ash (FABA).
Menteri Agus menegaskan bahwa semua program ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), PLTU, perusahaan swasta, yayasan, dan lembaga non-pemerintah.
Mengakhiri kunjungannya, Menteri Agus meresmikan Training Center, pusat pelatihan pegawai pemasyarakatan hasil kerja sama dengan Yayasan Penerima Internasional Indonesia (YPII).
“Ini bukan sekadar lumbung pangan, tapi juga lumbung harapan untuk masa depan para warga binaan dan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (Ilham)