JAMBI28.TV, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perkuat peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025. Pelaksanaan Gerak Syariah dibuka secara resmi di AEON Mall BSD City, Tangerang, Banten, Minggu (23/2/2025).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mendorong pemahaman dan penggunaan keuangan syariah di tengah masyarakat.
“Ini adalah PR kita semua, baik OJK maupun para pemangku kepentingan, untuk terus mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah. Branding keuangan syariah harus semakin diperkuat agar lebih dikenal dan diminati,” ujar Friderica dalam sambutannya.
GERAK Syariah 2025 bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, sekaligus mengoptimalkan momentum Ramadan 1446 Hijriah.
OJK mendorong para pelaku usaha jasa keuangan syariah untuk terus berinovasi dan memahami kebutuhan masyarakat agar semakin banyak konsumen yang memanfaatkan layanan keuangan syariah.
Friderica menyoroti potensi besar sektor keuangan syariah di Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan. Data OJK mencatat, per Desember 2024, intermediasi perbankan syariah tumbuh positif dengan pembiayaan meningkat 9,9 persen menjadi Rp643,5 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPF) yang terjaga di angka 2,12 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 10,1 persen mencapai Rp753,6 triliun.
Sementara itu, kapitalisasi pasar syariah (market cap) tercatat sebesar Rp6.825,3 triliun, naik 11,1 persen. Nilai Asset Under Management (AUM) syariah mencapai Rp50,5 triliun atau tumbuh 18,2 persen secara tahunan (yoy). Sukuk, baik korporasi maupun negara, meningkat 12,9 persen menjadi Rp1.682,9 triliun.
Di sektor asuransi, aset asuransi syariah naik 5,8 persen menjadi Rp46,55 triliun, sedangkan aset piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan syariah tumbuh 11,3 persen mencapai Rp33,8 triliun.
Pembukaan GERAK Syariah 2025 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, seperti Anggota DPD RI Habib Ali Alwi, Ketua Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Banten Siti Ma’rifah, serta Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK M. Ismail Riyadi.
Selain itu, acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, termasuk Frisca Devi Choirina, Co-Founder NgertiSaham, dan Andry Wicaksono, Analis Senior Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah OJK.
GERAK Syariah 2025 juga merupakan kampanye kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah (PUJKS), Asosiasi Industri Jasa Keuangan Syariah, Bank Indonesia, Kementerian Agama, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), serta Tim Percepatan Keuangan Daerah (TPAKD).
Tak hanya di Tangerang, GERAK Syariah 2025 juga akan digelar serentak di 37 kantor OJK di berbagai daerah sebagai wujud komitmen dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami dan memanfaatkan layanan keuangan syariah sebagai pilihan finansial yang inklusif dan berkelanjutan.